Minggu, 02 Desember 2012

Mengapa Nilai Pelajaran Bahasa Daerah Anak Anda Kurang Memuaskan ?


 “ Nilai Matematika dan Bahasa Inggris anak saya tidak ada masalah, tapi nilai Bahasa Jawa-nya kurang memuaskan “.

Kalimat di atas adalah curahan hati seorang ibu yang sedang galau tentang prestasi akademik anaknya di sekolah. Banyak orang berpendapat bahwa mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris masuk dalam kategori pelajaran sulit. Hla si-ibu yang ini malah mengeluhkan nilai Bahasa Jawa – nya.  Pasti ada yang tidak beres !
Sebenarnya Anda atau siapapun sudah mendapatkan jawaban dengan sendirinya begitu membaca judul tulisan di atas. Masalahnya justru seberapa berani Anda menindaklanjuti jawaban Anda. Kalau memang apa yang Anda putuskan dan lakukan selama ini sudah dirasa tepat, dan Anda tetap bersikukuh untuk mempertahankannya maka Anda tidak perlu merasa galau.
Bahasa disamping ilmu, juga merupakan sarana komunikasi. Bahasa apapun itu, kalau semaksimal mungkin dimanfaatkan sebagai alat komunikasi maka relatif tidak akan menemui permasalahan.
Beberapa Bahasa Ibu (misalnya Bahasa Jawa, Sunda, Madura dll) memiliki beberapa keunggulan, yaitu :
  1. Mudah menemukan kosa kata spesifik lokasi. Dalam bahasa Jawa dikenal, misalnya,  kosa kata bluluk, cengkir dan degan untuk menyebut kelapa muda / calon kelapa. Kosa kata ini memang diperlukan di daerah pedesaan karena benda-benda itu sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Menjunjung tata – krama dan adab sopan – santun. Adanya tingkatan – tingkatan dalam pemakaian kosa kata mendorong si –pemakainya dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat. Berbahasa dengan orang yang lebih tua akan berbeda  dengan orang  sebaya atau dibawahnya (dari segi umur atau strata sosial)
Keunggulan bahasa ibu di atas tidak ditemukan dalam bahasa Indonesia.  Sehingga “pemaksaan”  pemakaian Bahasa Indonesia untuk komunikasi sehari-hari akan meninggalkan masalah, setidaknya akan melewatkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh bahasa ibu.
Akhirnya, kalau memang menginginkan anak kita mendapatkan nilai yang baik pada mata pelajaran bahasa daerah, mari kita praktekkan berbahasa daerah yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Kalau kita tidak mau melakukan itu, maka kita tidak perlu “galau” dengan nilai yang diraih anak kita. Karena itu adalah resiko atas apa yang kita lakukan. [Arbai]

Tidak ada komentar: