Selasa, 14 Januari 2020

[POLYGAMI, ADIL dan FISIKA]




Weakend-ku ada di dalam ruang kelas 12 Mia-2 di jam awal, dan  di kelas 12 Mia-1 di jam akhir. Sabtu kemarin kita lagi membahas salah satu soal persiapan ujian nasional, tentang gaya tarik gravitasi akibat adanya dua buah materi di suatu tempat. Pertanyaannya adalah dimana posisi netral yang terlepas dari pengaruh gaya gravitasi kedua materi tersebut.

Tak mau repot mencari analog yang rumit, langsung tersirat olehku tentang sikap adil seorang pria diantara dua orang istrinya. Adil saja ternyata tidak cukup tanpa adanya sikap bijaksana, aku langsung ngegas di awal penjelasan. Beberapa contoh berikut cukup menjadi bukti bahwa adil itu tidak harus sama persis dalam perlakuan, tetapi lebih pada menempatkan sesuatu sesuai proporsinya, sesuai tempatnya.
-          Ketika seorang suami beristri dua orang wanita  dengan tingkat kecantikan yang berbeda, apakah dana untuk merawat kecantikan kedua orang wanita tersebut jumlahnya harus sama ?
-          Apabila kedua wanita yang sudah halal bagi pria tersebut postur dan bobot tubuhnya berbeda, apakah jatah beli sembako dan beli kain bahan pakaian harus sama ukurannya ?
-          Istri tua wanita karier, isteri muda seorang ibu rumahan. Bentuk perhatiannya harus sama ?
-          Istri pertama hobi nonton drama korea, sementara istri kedua lebih suka dolan ke ujung kampung sambil ngegosip dan mencari kutu rambut. Lantas dana untuk beli pulsa mesti samakah ?
-          Kedua orang istri memiliki tingkat libido yang berbeda, terus bagaimana pengaturan jadwalnya ? Harus samakah jumlah hari gilirnya ?

Hampir semua peserta didik kelas 12 sepakat menjawab dengan “tidak harus sama”.  Tidak sama disini bukan dalam rangka berbuat dholim kepada salah satu bini, tapi lebih dekat ke arah pemaknaan bijaksana. Untuk contoh pertama, bisa jadi isteri yang satu diberi dana minimalis karena dari sono wajah dan pembawannya sudah ng-artis. Ketika wajahnya disapu bedak tipis saja sudah mencetar menyaingi si princess Syahrini yang membahana ke angkasa raya. Sedang istri yang lainnya perlu dana yang agak lumayan untuk oplas dan dempul sana-sini.
Untuk istri melankolis yang suka berurai air mata saat menghayati cerita drakor, jangan sekali-kali kelupaan mengisi ulang pulsanya. Bisa-bisa drama koreanya beralih ke kehidupan nyata, dan si suami menjadi korban -  tidur di shofa ruang tamu semalaman. Sementara si bini yang hobi ngegosip kayaknya gak perlu-perlu banget pulsa data internet. Dicukupi saja dana belanja gorengan sebagai modal melangkah ke warung ujung kampung.

Itu yang ingin kusampaikan untuk menjelaskan gaya gravitasi agar lebih ringan. Urusanku bukan pro atau kontra polygami, tapi bagaimana gaya gravitasi yang melangit bisa lebih dijelaskan dengan analog polygami agar lebih membumi. Eits...bukan membumikan polygami, bukan !

Jadi setelah dihitung dengan rumusan F1 = G x (M1 . M3) / (x)”2 harus sama dengan F2 = G x (M2 . M3) / (1-x)”2, maka M3 (suami) harus mengambil jarak ½ meter dari M1 (isteri 1) dan 2/3 meter dari M2 (isteri 2).

Pesan moralnya, M3 harus mengambil posisi sedemikian rupa agar M1 dan M2 tidak beradu aksi jambak-jambakan ala drama korea yang bisa menghabiskan pulsa data internet  !

Senin, 31 Juli 2017

DIKLATPIM IV ANGKT 132 ON CAMERA


Penyematan tanda peserta Diklatpim oleh Bapak Sekda Kab. kediri



Kaos kebesaran kita



Masuk ber-40, keluar ber-40, lulus 100 %




Visitasi ke Perpustakaan Nasional Blitar Jatim
13 Maret 2017



Prof Kuncoro, sedang berinteraksi dengan peserta Diklatpim IV



Dari kiri ke kanan : Bu Lismi (BPKAD), Bu Umi (Dinas Pendidikan), Bu Siti (Dinas Pendidikan), Bu Ita (Kec. Kepung), Bu Dwi (Kec. Ngancar) dan Bu Lilik (Dinas Pendidikan)



Dari kiri ke kanan : Bu Ismaningayu Yayuk (Dinas Pendidikan), Bu Diyan (Dinas Perkanan) dan Bu Astuti (Dispenda)



E : Yang duduk di belakang itu namanya siapa ?
A : Markonah !



Dari kiri ke kanan : Pak Budi (Puskesmas), Pak Kuncoro (PMK) dan Pak Yitno (Dipertabun)



Dari kiri ke kanan : Bu Elis (RSUD Pare), Bu Dwi (Kec. Ngancar), Bu Masriah Osin (Kec. Kayen Kidul)



Dari kiri ke kanan : Pak Nursalam (Kec. Kunjang), Bu Esti (WI) dan Pak Edi (PUPR)



Arbai - Fajar di Lawang Sewu



Arbai (DKPP) dan Riva (DP2KBP3A)



Belajar bersama Pak Yoyok (Disnakertran)



Empat puluh orang dalam kerangka wirosableng 132




Branchmarking ke Semarang



Empat sekawan penghuni kamar D4 SKB



Pak Budi, Pak Soim, Pak Henry, Pak Edi



Dari kiri ke kanan : Pak Andre (BKD),Bu Lismi (BPKAD), Bu Umi (Dinas Pendidikan), Bu Siti (Dinas Pendidikan), Bu Ita (Kec. Kepung), Bu Dwi (Kec. Ngancar) dan Bu Lilik (Dinas Pendidikan)



Dari kiri ke kanan : Pak Endra (PUPR), Bu Latifah (Dinkes), Prof Kuncoro (WI) dan Bu Tribudi (Dinkes)



Dari kiri ke kanan : Bu Umi, Bu Nurhayati (Kec. Pagu), Bu Tatik, Pak Nursalam (Kec. Kunjang) dan Pak Purwanto (Kec. Gurah)



Hasil kerja kelompok hari ini



Dari kiri ke kanan : Bu Elys, Bu Nurhayati, Bu Esty (WI), Pak Pri, Bu Dwi, Bu Tatik



Dari kiri ke kanan : Bu Lastri, Bu Esty (WI) dan Bu Diyan



Tetep semangat....tetep ngantuk ....



Dari kiri ke kanan : Pak Rosyad (Pariwisata), Bu Catur (DKPP) dan Bu Siti (Diknas)



Senyum di tengah suasana ngantuk



Dari kiri ke kanan : Pak Pur, Bu Ita dan Pak Roma



Pelan-pelan saja



Semangat mempersiapkan tugas Proyek Perubahan (Proper)


Santai dulu saudara-saudara



Berangkat visitasi ke Puskesmas Pagu



Sersan ...serius tapi santai



Lagi ngapain sih ...?



Konsultasi intens ke mentor terkait implementasi proper


Makhluk manis penghuni SKB



Mas Fajar (Sekretariat Dewan) berkoalisi dengan Ibu Umi



Menghilang kan kejenuhan dengan berkaraoke ria



Pak Roma dan Pak Eko duo puskesmas penghuni kamar A2 SKB


drh Catur dalam tour de Implementasi Proper
"Kampanye Makan Daging, Telur dan Mimik Susu"



Dan keseriusan itupun berbuah kelulusan


Hayo maju sini !


Power Ranger formasi lengkap



Lawang sewu dalam sekilas jepret



Bapak yang ini tentu tak terhitung jasanya dalam menyeberangkanku menuju SKB Grogol. Semacam masmas kangkang gitulah.



Harus tetap menghadirkan senyum manis



Eghmmmmm !



Ini jempolku, mana jempolmu ?



Kunjungan dan kunjungan

  

WI paling cantik, WI yang lainnya berkumis semua



Serius, saya pengin lulus



Waktu makan siang kurang 2 menit lagi !



Mari berayun bersama



Belajar kelompok, biar naik kelas



Bersama pendekar syair berdarah



Ini lagi serius saudara-saudara !



Ah yang bener !



Haaaaa..... !



Enaknya bikin proper apa ya...... ?



Bertemu dokter gigi saat visitasi ke Puskesmas Pagu



Selalu ada cara untuk berkomunikasi dengan yayang



Dekat tapi jauh .... yang satu japri dengan mbak Ita, yang satu chating dengan mbak Riva



Dan banchmarking pun harus berhasil !



Permisi, saya tuntaskan dulu ketawa saya



Biar tidak stres, dangdutan dulu



Kejar tayang di Semarang



Ibu-ibu tangguh !



Kelompok III bimbingan Bpk Dr. Ismail



Implementasi proper memang tidak mudah, tapi percayalah kalau rajin selfi .... propernya tetap saja tidak mudah !