Senin, 11 Juni 2012

TIPS-TIPS MENJADI PENGAWAS RUANGAN UJIAN
CATATAN KECIL SISA UJIAN NASIONAL TEMPO HARI

Hingar - bingar Ujian Nasional (UN) SMA/MA dan SMP/MTs sudah mulai redup dengan diumumkannya hasil ujian beberapa hari yang lalu. Satu hal yang masih belum saya ketahui adalah tentang nasib peserta ujian SMP sejumlah satu ruangan (kemungkinan maksimal 20 siswa) di sebuah kabupaten di Jawa Timur. Konon ceritanya seperti yang dikorankan oleh Radar Nganjuk grup Jawa Pos, sewaktu mata pelajaran Bahasa Inggris diujikan, pengawas lupa mengacak soal (ada 5 paket soal berbeda) seperti yang sudah didenahkan. Ketika waktu ujian kurang 30 menit berakhir, si pengawas ruang ujian ( 2 orang ) baru ingat hal itu. Sontak semua soal ditarik, dan soal dibagikan kembali secara acak sesuai denah. Lima puluh butir soal harus diselesaikan dalam waktu 30 menit ! Bisa dibayangkan bagaimana gugupnya peserta ujian mengerjakan soal yang penuh dengan dialog dan bacaan dalam bahasa Inggris.


"Kecerobohan" pengawas ruang ujian pada kejadian di atas tentu saja sangat merugikan peserta. Sehingga setiap isteri saya - yang seorang guru - hendak berangkat menuju lokasi ujian, saya tidak pernah bosan-bosannya untuk mengingatkan tips-tips tentang kepengawasan, al :

1.
DATANG KE LOKASI LEBIH AWAL
Terlebih di hari pertama, karena perkiraan lama perjalanan kadang tidak tepat. Beberapa pengawas yang datangnya mepet cenderung tidak tenang di perjalanan dan berbahaya untuk keselamatan. 

2.
MEMPERHATIKAN PENJELASAN KEPALA SEKOLAH / MADRASAH
Sebelum masuk ke ruang ujian, kepala sekolah / madrasah biasanya memberikan penjelasan tentang jalannya ujian, termasuk tugas dan wewenang pengawas ruang.

3.
TIDAK PERGI KE TOILET SAAT BERTUGAS MENGAWAS
Sebisa mungkin pengawas ruangan tidak meninggalkan ruangan ujian sampai waktu ujian selesai. Kebutuhan pergi ke toilet semestinya dapat diantisipasi sebelum masuk ke ruang ujian, atau menunggu hingga waktu ujian berakhir.
4.
TIDAK MEMBAWA HP KE RUANG UJIAN
Sebagai pengawas ruangan ujian, tidak ada tugas lain yang lebih penting daripada mengawasi ujian. Keberadaan telepon seluler dapat saja mengganggu tugas utama pengawas. HP selayaknya ditinggal atau dititipkan di ruang pengawas/ruang panitia.

5.
TIDAK MEMINTA BANTUAN APAPUN KEPADA PESERTA UJIAN
Pengawas ruang harus mengerjakan sendiri tugas-tugasnya, misalnya membagi berkas soal dan lembar jawaban, menulis berita acara, menulis nama/nomor ujian di lembar kehadiran dll. Termasuk, tidak meminjam peralatan tulis ke peserta ujian.
6.
TETAP BERTAHAN DI DEPAN RUANGAN
Pengawas ruang tidak diperkenankan memasuki areal meja peserta ujian saat peserta sedang mengerjakan soal. Tidak juga mondar-mandir di depan pintu. Bertahan duduk di depan kelas dan sesekali berdiri untuk melepas lelah tidak dilarang.
7.
MEMBAWA BUKU BACAAN
Untuk menghindari kejenuhan, diperkenankan membaca buku bacaan yang sudah dipersiapkan dari rumah. Disarankan buku yang berukuran kecil. Koran yang lebar akan merepotkan ketika dibuka lembar demi lembar, dan akan menimbulkan suara berisik.
8.
TIDAK MENGGANGGU KENYAMANAN PESERTA UJIAN
Yang paling penting, ciptakan suasana yag nyaman untuk mengerjakan soal ujian. Tidak memasang wajah angker, tidak ngobrol dengan pengawas lain dan tidak over acting.


Tips-tips di atas apabila diperhatikan, insyaallah akan dapat menjadikan pelaksanaan ujian berjalan lancar. Tentu saja hasil ujian tidak hanya ditentukan oleh faktor kepengawasan saja, namun setidaknya apabila suasana ujian kondusif akan sangat membantu ketenangan peserta dalam mengerjakan soal-soal ujian.

Bagaimana dengan nasib 20-an siswa SMP yang harus mengerjakan ulang 50 butir soal Bahasa Inggris dalam waktu 30 menit ? Radar Nganjuk belum ( atau saya kelewatan baca ) menurunkan berita tentang hal itu. Semoga "kecerobohan" oknum pengawas di awal tulisan tidak terulang lagi di tahun-tahun mendatang.

Tidak ada komentar: