Weakend-ku
ada di dalam ruang kelas 12 Mia-2 di jam awal, dan di kelas 12 Mia-1 di jam akhir. Sabtu kemarin
kita lagi membahas salah satu soal persiapan ujian nasional, tentang gaya tarik
gravitasi akibat adanya dua buah materi di suatu tempat. Pertanyaannya adalah
dimana posisi netral yang terlepas dari pengaruh gaya gravitasi kedua materi
tersebut.
Tak mau
repot mencari analog yang rumit, langsung tersirat olehku tentang sikap adil
seorang pria diantara dua orang istrinya. Adil saja ternyata tidak cukup tanpa
adanya sikap bijaksana, aku langsung ngegas di awal penjelasan. Beberapa contoh
berikut cukup menjadi bukti bahwa adil itu tidak harus sama persis dalam
perlakuan, tetapi lebih pada menempatkan sesuatu sesuai proporsinya, sesuai
tempatnya.
-
Ketika seorang
suami beristri dua orang wanita dengan
tingkat kecantikan yang berbeda, apakah dana untuk merawat kecantikan kedua
orang wanita tersebut jumlahnya harus sama ?
-
Apabila kedua
wanita yang sudah halal bagi pria tersebut postur dan bobot tubuhnya berbeda,
apakah jatah beli sembako dan beli kain bahan pakaian harus sama ukurannya ?
-
Istri tua wanita
karier, isteri muda seorang ibu rumahan. Bentuk perhatiannya harus sama ?
-
Istri pertama
hobi nonton drama korea, sementara istri kedua lebih suka dolan ke ujung
kampung sambil ngegosip dan mencari kutu rambut. Lantas dana untuk beli pulsa
mesti samakah ?
-
Kedua orang istri
memiliki tingkat libido yang berbeda, terus bagaimana pengaturan jadwalnya ?
Harus samakah jumlah hari gilirnya ?
Hampir semua peserta didik kelas 12
sepakat menjawab dengan “tidak harus sama”.
Tidak sama disini bukan dalam rangka berbuat dholim kepada salah satu
bini, tapi lebih dekat ke arah pemaknaan bijaksana. Untuk contoh pertama, bisa
jadi isteri yang satu diberi dana minimalis karena dari sono wajah dan
pembawannya sudah ng-artis. Ketika wajahnya disapu bedak tipis saja sudah
mencetar menyaingi si princess Syahrini yang membahana ke angkasa raya. Sedang
istri yang lainnya perlu dana yang agak lumayan untuk oplas dan dempul sana-sini.
Untuk istri melankolis yang suka berurai
air mata saat menghayati cerita drakor, jangan sekali-kali kelupaan mengisi
ulang pulsanya. Bisa-bisa drama koreanya beralih ke kehidupan nyata, dan si
suami menjadi korban - tidur di shofa
ruang tamu semalaman. Sementara si bini yang hobi ngegosip kayaknya gak
perlu-perlu banget pulsa data internet. Dicukupi saja dana belanja gorengan
sebagai modal melangkah ke warung ujung kampung.
Itu yang ingin kusampaikan untuk
menjelaskan gaya gravitasi agar lebih ringan. Urusanku bukan pro atau kontra
polygami, tapi bagaimana gaya gravitasi yang melangit bisa lebih dijelaskan
dengan analog polygami agar lebih membumi. Eits...bukan membumikan polygami,
bukan !
Jadi setelah dihitung dengan rumusan F1
= G x (M1 . M3) / (x)”2 harus sama dengan F2 = G x (M2 . M3) / (1-x)”2, maka M3
(suami) harus mengambil jarak ½ meter dari M1 (isteri 1) dan 2/3 meter dari M2
(isteri 2).
Pesan moralnya, M3 harus mengambil
posisi sedemikian rupa agar M1 dan M2 tidak beradu aksi jambak-jambakan ala
drama korea yang bisa menghabiskan pulsa data internet !